Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

cara menghitung volume timbunan atau urukan pada pembangunan jalan

Cara menghitung volume timbunan atau urukan pada rencana pembangunan jalan dapat dikatakan cukup sederhana. Karena tidak memerlukan rumus-rumus yang jelimet. kecuali jika penampang jalan tersebut memiliki bentuk yang tidak beraturan, maka cara perhitungannya pun akan menjadi sedikit lebih rumit.

Satuan volume untuk pekerjaan timbunan adalah meter kubik (m3). Sehingga untuk menghitung  volume pekerjaan timbunan tersebut cukup dengan mengkalikan panjang jalan, lebar, dan ketebalan dari timbunan tersebut.

Volume timbunan = panjang x lebar x tebal

Contoh cara menghitung volume timbunan atau urukan pada pekerjaan jalan usaha tani sederhana.

Perhatikan gambar penampang jalan usaha tani berikut:

volume timbunan jalan usaha tani, JUT, penampang jalan, melintang

Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat dua jenis pekerjaan pengurukan. Yang pertama pekerjaan pengurukan tanah dengan lebar 1,5 m dan tebal 0,25 m. Dan yang kedua adalah pekerjaan pengurukan sirtu (pasir batu) sebagai penutup permukaan jalan tersebut dengan lebar 1,5 m dan tebal 0,15 m. 

Sebagai contoh, panjang jalan tersebut kita asumsikan sepanjang 100 m dan dengan tipikal penampang yang sama sepanjang jalannya. Untuk mengetahui volume pekerjaan pengurukan tanah dan sirtu tersebut langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 

  • Volume pekerjaan pengurukan atau timbunan tanah
Volume pengurukan tanah = panjang x lebar x tebal
Volume pengurukan tanah = 100 x 1,5 x 0,25 
Volume pengurukan tanah = 37,5 m3

  • Volume pekerjaan timbunan sirtu
Volume pengurukan sirtu = panjang x lebar x tebal
Volume pengurukan sirtu = 100 x 1,5 x 0,15 
Volume pengurukan tanah = 22,5 m3

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui volume pekerjaan pengurukan pada jalan tersebut 37,5 m3 untuk pengurukan tanah dan 22,5 m3 untuk pengurukan sirtu.

Selanjutnya jika anda ingin mengetahui volume kebutuhan bahan untuk pekerjaan penimbunan tersebut, maka volume pekerjaan urukan tersebut dikalikan dengan angka koefisien 1,2. sehingga didapat:

Volume kebutuhan tanah = volume pengurukan x 1,2 
Volume kebutuhan tanah = 37,5 x 1,2 = 45 m3

Volume kebutuhan sirtu = volume pengurukan x 1,2 
Volume kebutuhan sirtu 22,5 x 1,2 = 27 m3

Posting Komentar untuk "cara menghitung volume timbunan atau urukan pada pembangunan jalan"